LPPM Unipdu Jombang menjadi Kontributor pada FGD Desa Wisata bersama Forum Komunikasi LPPM dan OPD Kabupaten Jombang

LPPM Unipdu Jombang menjadi Kontributor pada FGD Desa Wisata bersama Forum Komunikasi LPPM dan OPD Kabupaten Jombang

LPPM Unipdu – Kabag Penelitian LPPM Unipdu Jombang, Bapak Chandra Sukma Anugrah, M.Kom, turut mengambil peran sebagai kontributor dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang Desa Wisata Kabupaten Jombang. FGD digelar oleh Forum Komunikasi LPPM Kabuoaten Jombang bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Jombang. OPD Kabupaten Jombang yang hadir dalam FGD ini adalah Dinas Pariwisata (Dispar), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), dan Badan Perencanaan Pembagunan Daerah (Bappeda). Selain Unipdu Jombang, anggota Forum Komunikasi LPPM Kabupaten Jombang yang juga hadir sebagai kontributor adalah Universitas Darul Ulum (Undar), Universitas Wahab Hasbullah (Unwaha), Universitas PGRI Jombang (UPJb), STIE PGRI Dewantara, STIKES Pemkab Jombang, dan STIKES Husada. FGD diselenggarakan di kampus Undar Jombang, pada hari Rabu, tanggal 11 September 2024 pada pukul 09.00. FGD disambut oleh Rektor Undar Jombang, Bapak Dr. H. Amir Maliki Abitolkha, M.Ag.

Poin-poin sambutan Rektor Undar Jombang yaitu pertama, ucapan terima kasih kepada Forum Komunikasi LPPM dan OPD Kabupaten Jombang yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dan mengundang Undar Jombang untuk berpartisipasi. Kedua, memberikan apresiasi atas kegiatan FGD tentang “Desa Wisata Kabupaten Jombang”, yang sangat relevan dalam konteks pengembangan pariwisata lokal. Menggali potensi desa wisata sebagai salah satu strategi untuk memajukan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jombang. Ketiga, menyampaikan bahwa Undar Jombang siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyusun dan melaksanakan program yang mendukung pengembangan desa wisata, lebih khusus ke depannya Undar Jombang mengharapkan ada kerja sama dengan Unipdu Jombang.

FGD berjalan lancar dan dinamis dengan beberapa masukan pemikiran yang diberikan oleh peserta yang hadir. Masukan-masukan yang ada yaitu pertama, dari Dinas Pariwisata (Bapak Ali). Masukannya yaitu: 1) membuat kajian atau riset tentang kondisi masyarakat di Jombang, contoh kasus: di Simpang 3 Jombang ada banyak LSM sosial experience, 2) kolaborasi desa wisata. Pembuatan inovasi pegabdian masyarakat untuk menjadi Desa Wisata di Kabupaten Jombang, contoh: pasar barongan. Dinas siap mendukung program melalui forum LPPM. Kedua, dari Undar Jombang (Pak Agus Raihan). Masukannya yaitu: 1) membutuhkan dukungan dari pemerintah untuk melaksanakan program desa wisata, setidaknya untuk membuat konsep dan perencanaan, terlebih lagi pendampingan, 2) penting dibangun budaya kolaborasi agar bisa terus melakukan sinergi. Ketiga, dari DPMD, yaitu: 1) perlu ada teknologi tepat guna agar bisa berkolaborasi dengan kampus, 2) pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan pembinaan BUMDES.

Masukan selanjutnya diberikan oleh Unipdu Jombang, yang disampaikan oleh Bapak Chandra Sukma Anugrah, M.Kom. Masukannya yaitu: 1) pengembangan kapasitas masyarakat lokal. Hal ini bisa dilakukan dengan pelatihan dan pendidikan. Rekomendasi untuk menyelenggarakan pelatihan bagi masyarakat desa mengenai manajemen pariwisata, layanan pelanggan, dan pemasaran digital. Pelatihan ini dapat membantu meningkatkan keterampilan dan kapasitas masyarakat dalam mengelola dan mempromosikan desa wisata mereka, 2) pemberdayaan ekonomi. Usulan untuk mengembangkan program pemberdayaan ekonomi yang melibatkan kerajinan lokal, kuliner khas, dan produk-produk lokal yang dapat menjadi daya tarik wisatawan, 3) peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas. Penting melakukan perbaikan dan peningkatan infrastruktur pendukung seperti jalan, transportasi, dan fasilitas umum di desa-desa wisata. Infrastruktur yang baik akan meningkatkan kenyamanan wisatawan dan mendorong kunjungan, 4) aksesibilitas digital. Memanfaatkan teknologi informasi dengan menyediakan informasi online tentang desa wisata, seperti situs web, aplikasi mobile, dan media sosial dapat membantu dalam promosi dan memberikan informasi yang mudah diakses oleh wisatawan, 5) pengelolaan dan pelestarian lingkungan. Penting membuat rekomendasi untuk menyusun program-program pelestarian lingkungan yang bertujuan untuk menjaga keindahan alam dan kebersihan desa wisata, termasuk pengelolaan sampah dan upaya pelestarian sumber daya alam, 6) ekowisata. Mendorong pengembangan ekowisata yang berkelanjutan, dengan melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian dan memanfaatkan keunikan alam dan budaya lokal sebagai daya tarik wisata, 7) kolaborasi antar stakeholder. Perlu membangun kemitraan yang lebih erat dengan sektor swasta, seperti investor, pengusaha lokal, dan agen perjalanan, untuk meningkatkan promosi dan pengembangan desa wisata, 8) koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten. Sangat penting terus terbangun koordinasi yang baik antara LPPM, OPD, dan lembaga-lembaga pemerintah lainnya untuk memastikan integrasi yang efektif dari kebijakan dan program-program terkait, 9) peningkatan promosi dan pemasaran. Hal yang tak bisa diabaikan pula adalah merancang strategi pemasaran yang terpadu dengan memanfaatkan berbagai media dan platform untuk mempromosikan desa wisata secara efektif, termasuk kampanye online dan offline, 10) event dan festival. Mengusulkan penyelenggaraan event atau festival yang menampilkan budaya, seni, dan kuliner lokal sebagai sarana untuk menarik wisatawan dan meningkatkan daya tarik desa wisata, 11) monitoring dan evaluasi.  Sebaiknya menetapkan sistem monitoring dan evaluasi yang sistematis untuk menilai efektivitas program pengembangan desa wisata, serta mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang mungkin timbul, 12) feedback dan perbaikan. Setelah monev dilakukan, selanjutnya penting adanya mekanisme umpan balik dari wisatawan dan masyarakat lokal untuk terus-menerus memperbaiki layanan dan fasilitas desa wisata.

Rangkaian kegiatan akhir FGD adalah menyusun rekomendasi inti yaitu: 1) Forum Komunikasi LPPM Kabupaten akan menggali potensi keunggulan masing-masing kampus agar bisa bersinergi dengan pemerintahan, 2) OPD dan Pemerintah Kabupaten Jombang bersedia mendukung sepenuhnya pikiran dan masukan dari kampus-kampus dengan kontribusi yang konstruktif dalam pengembangan desa wisata di Kabupaten Jombang. FGD Desa Wisata ini menjadi titik lanjut dari visi Kabupaten Jombang untuk mewujudkan keberlanjutan pembangunan desa yang eksplisit tertuang dalam 18 SDGs Desa, sehingga eksistensi desa menjadi tempat tinggal sekaligus sumber kehidupan yang memberikan limpahan manfaat bagi warganya demi keberlangsungan hidup yang sejahtera, adil, dan makmur. ***



Leave a Reply