Unipdu Jombang Perkuat Desa dengan Sosialisasi Program Destana di Desa Curahmalang Sumobito Jombang
- September 17, 2024
- Posted by: lp3m
- Category: berita
LPPM Unipdu – Unipdu Jombang mendukung penuh program Desa Tangguh Bencana (Destana) Pemerintah Kabupaten Jombang. Komitmen dukungan Unipdu Jombang tersebut diimplementasikan langsung oleh mahasiswa Unipdu Jombang dalam kegiatan Kuliah Pengabdian kepada Masyarakat (KPM) di Desa Curahmalang Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang. Program Destana ini disosialisasikan oleh mahasiswa Unipdu Jombang pada hari Ahad tanggal 14 Juli 2024 bertempat di Balai Desa Curahmalang pada pukul 10.30. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Curahmalang beserta jajaran aparat Desa Curahmalang dan warga Desa Curahmalang, terutama ibu-ibu PKK dan rumah tangga, linmas, pengurus RT dan RW. Sosialisasi ini dengan menghadirkan narasumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang. Dalam penyampaiannya, narasumber menerapkan metode penjelasan materi secara tatap muka diikuti dengan sesi tanya jawab.
Kegiatan sosialisasi program Destana ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang berbagai jenis bencana bumi dan strategi penanggulangannya kepada masyarakat Desa Curahmalang. Program Destana merupakan inisiatif penting karena mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi dan mengurangi risiko bencana secara efektif, serta meningkatkan kesadaran tentang tindakan pencegahan dan respons darurat. Kesiapsiagaan bencana dilakukan pada masa pra-bencana (sebelum bencana terjadi) dengan tujuan mengurangi risiko dan dampak yang mungkin ditimbulkan. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi situasi darurat, sehingga mengurangi dampak kerugian dan meningkatkan ketahanan desa terhadap bencana. Tujuan selanjutnya adalah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang berbagai jenis bencana bumi dan strategi penanggulangannya, mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi dan mengurangi risiko bencana secara efektif, dan meningkatkan kesadaran tentang tindakan pencegahan dan respons darurat untuk mengurangi dampak kerugian.
Kegiatan ini digelar dengan pelibatan dosen pembimbing lapangan, Bapak Dr. Dhikrul Hakim, M.Pd.I dan dilaksanakan dengan penuh optimis oleh mahasiswa Unipdu Jombang yang berasal dari berbagai program studi. Mahasiswa tersebut yaitu: 1) Prodi Administrasi Bisnis: Afifatus Sa’ada, Dwi Nikmatul Khusna, Lukman Ilyas, Nurdiansyah Ari Isnanto; 2 ) Prodi Ilmu Keperawatan: Ach Lutfi Nur Wicaksono, Aisatul Fitriyah , Syaqilah Nur Arofah; 3) Prodi Pendidikan Agama Islam: Iftitakhul Choiroh, Imroatul Muti’ah, Maulidia Mawadah Warohmah, Nessa Charisma Andella, Rizal Nurul Hidayat, Salman Alfaridzi , Siti Sarah, Ulifatul Khayati, Widia Prihartini; 4) Prodi Pendidikan Matematika: Risalatul Imamah; 5) Prodi PGMI: Firdatul Muhimmah Nur Fatma, Muhammad Abdulloh Fathoni; 7) Prodi Sastra Inggris: Putri Fadiyah; 8) Prodi Sistem Informasi: Adira Surya Bachtiar, Mohamad Agil Alwi Shihab, Muhamat Andi Firmanto, Nurul Badriyah
Materi sosialisasi Destana yang disampaikan oleh narasumber antara lain yaitu: pertama, Pengertian Desa Tangguh Bencana (Destana). Desa Tangguh Bencana adalah desa yang memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi risiko bencana, merencanakan dan melaksanakan tindakan mitigasi, serta tanggap dan pulih dari bencana dengan baik. Tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, mengurangi risiko, dan mempercepat pemulihan pasca bencana. Kedua, Pentingnya Destana. Ada 2 yaitu: 1) mengurangi risiko. Dengan persiapan yang matang, risiko kerusakan dan korban dapat diminimalisir; 2) meningkatkan kesiapsiagaan. Memastikan setiap individu dan komunitas siap menghadapi bencana; 3) mempercepat pemulihan. Dengan perencanaan yang baik, proses pemulihan setelah bencana akan lebih cepat dan efektif. Ketiga, Langkah-Langkah Menuju Desa Tangguh Bencana. Ada 7 langkah yaitu: 1) identifikasi risiko bencana. Analisis risiko, dilakukan dengan identifikasi jenis bencana yang mungkin terjadi di desa, seperti banjir, gempa bumi, kebakaran, dll. Pemetaan risiko bencana, dilakukan untuk mengidentifikasi wilayah yang paling rentan. Penyusunan rencana kesiapsiagaan dan mitigasi, dilakukan dengan membuat rencana darurat termasuk jalur evakuasi, titik kumpul, dan penunjukan petugas. Mitigasi bencana, dilakukan dengan mengembangkan strategi untuk mengurangi dampak bencana, seperti pembangunan infrastruktur yang tahan bencana. Pelatihan dan simulasi, dilakukan dengan mengadakan pelatihan untuk masyarakat tentang cara menghadapi bencana, penggunaan alat darurat, dan pertolongan pertama. Dilanjutkan dengan mengadakan simulasi bencana secara berkala untuk memastikan kesiapsiagaan. Pembangunan kapasitas komunitas, dilakukan dengan pembentukan tim tanggap bencana, yaitu membentuk tim relawan yang akan bertugas selama bencana. Edukasi masyarakat, dilakukan dengan mengadakan workshop dan seminar untuk meningkatkan pengetahuan tentang mitigasi dan kesiapsiagaan bencana. Koordinasi dan kerjasama, dilakukan dengan kolaborasi atau bekerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sektor swasta. Selain itu juga melakukan komunikasi dengan menyediakan saluran komunikasi yang efektif untuk koordinasi selama bencana. Pemantauan dan evaluasi, dilakukan dengan pemantauan berkala yaitu mengawasi kondisi dan kesiapsiagaan desa secara berkala. Selanjutnya, melakukan evaluasi yaitu menilai efektivitas rencana dan tindakan, serta memperbaiki kelemahan yang ada. Keempat, Peran Masyarakat dalam Destana. Partisipasi aktif: masyarakat diharapkan terlibat aktif dalam pelatihan, simulasi, dan kegiatan mitigasi. Kesiapsiagaan pribadi: setiap individu harus mengetahui langkah-langkah darurat dan memiliki kit kesiapsiagaan pribadi. Kepedulian sosial dengan mengedukasi keluarga dan tetangga mengenai pentingnya kesiapsiagaan bencana. Kelima, Sumber Daya dan Informasi. Buku panduan Destana yang berisi informasi lengkap mengenai mitigasi dan kesiapsiagaan bencana. Kontak darurat yaitu daftar kontak penting seperti nomor telepon tim tanggap bencana, pusat kesehatan, dan kantor pemerintah. Sumber daya online seperti situs web dan platform media sosial yang menyediakan informasi dan update mengenai bencana dan kesiapsiagaan. Keenam, Penutup. Komitmen untuk kesuksesan Destana memerlukan komitmen dan kerjasama dari seluruh anggota masyarakat. Tindak lanjut sebaiknya dilakukan dengan terus mengembangkan dan memperbarui rencana dan strategi berdasarkan pengalaman dan evaluasi.
Hasil dari sosialisasi program Destana di Desa Curahmalang menunjukkan bahwa masyarakat lebih memahami berbagai jenis bencana bumi dan strategi penanggulangannya. Dengan adanya penjelasan materi dan sesi tanya jawab, peserta menjadi lebih siap menghadapi risiko bencana dan lebih sadar akan tindakan pencegahan dan respons darurat. Kegiatan ini berhasil meningkatkan ketahanan desa terhadap bencana dan mempersiapkan masyarakat untuk mengurangi dampak kerugian. Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dosen dan mahasiswa Unipdu Jombang dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat di Desa Curahmalang Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang. Sosialisasi ini tidak hanya menjadi media pembelajaran, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antara dosen dan mahasiswa Unipdu Jombang bersama masyarakat. ***