Unipdu Jombang Perkuat Desa dengan Diklat Destana di Desa Mentoro Sumobito Jombang

Unipdu Jombang Perkuat Desa dengan Diklat Destana di Desa Mentoro Sumobito Jombang

LPPM Unipdu – Unipdu Jombang berkomitmen mendukung penuh program Desa Tangguh Bencana (Destana) Pemerintah Kabupaten Jombang. Komitmen dukungan ini  diwujudkan dan diimplementasikan langsung oleh dosen dan mahasiswa Unipdu Jombang kelompok 8 dalam kegiatan Kuliah Pengabdian kepada Masyarakat (KPM) di Desa Mentoro Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang. Program Destana ini dilaksanakan dalam bentuk Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) oleh mahasiswa Unipdu Jombang pada hari Sabtu tanggal 3 Agustus 2024 bertempat di Balai Desa Mentoro pada pukul 09.00. Sasaran dari program Diklat Destana ini adalah kelompok penting di masyarakat. Pertama, ibu-ibu PKK menjadi sasaran utama karena peran mereka dalam mengelola rumah tangga dan meningkatkan kesadaran keluarga. Selanjutnya, guru sekolah dan siswa diharapkan terlibat untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang pencegahan kebakaran di lingkungan sekolah dan rumah. Perangkat desa juga menjadi sasaran untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur pencegahan kebakaran diterapkan secara efektif di tingkat pemerintahan desa. Karang taruna, sebagai organisasi pemuda, diharapkan dapat berperan aktif dalam sosialisasi dan pelatihan di kalangan generasi muda. Terakhir, seluruh masyarakat Desa Mentoro dijadikan sasaran agar dapat memahami dan menerapkan langkah-langkah pencegahan serta penanggulangan kebakaran dalam kehidupan sehari-hari. Diklat dilaksanakan dengan menghadirkan narasumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang dan petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Jombang.

Diklat Destana ini mengambil tema “Edukasi Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Desa Mentoro”. Diklat ini digelar dengan maksud memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran, yang merupakan langkah krusial dalam mengurangi risiko dan dampak bencana kebakaran di lingkungan desa. Melalui sesi pelatihan yang komprehensif, peserta memperoleh informasi terkini dan strategi efektif dalam menghadapi potensi kebakaran, dan belajar tentang tindakan preventif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melibatkan masyarakat, dosen dan mahasiswa Unipdu Jombang berharap dapat memperkuat kesiapsiagaan dan respons terhadap kebakaran, serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh bagi seluruh warga Desa Mentoro.

Kegiatan ini digelar dengan melibatkan dosen Unipdu Jombang dari Fakultas Bisnis, Bahasa, dan Penidikan (FBBP), Ibu Abid Datul Mukhoyaroh, S.Sos., M.Si. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Unipdu Jombang yang berasal dari berbagai program studi yaitu: 1) Prodi Administrasi Bisnis: Amanda Putry Rizkyyah, Siti Nurhalimatus Sa’diyah; 2 ) Prodi Ilmu Keperawatan: Anni Khoirunnisa, Syisyah Alifah Adha; 3) Prodi Pendidikan Agama Islam: Adimas Dewi Fortuna Agustina, Aimmatus Solikhah, Chikmatul Maulida, Choiriyatul Aiyun, Hanum Aprilianingrum, Ikromul Ghani Fil Dinar, Muhammad Hamam Nasiruddin, Muhammad Solahuddin Aliansyah, Muhammad Triantoro; 4) Prodi Pendidikan Matematika: Habib Aji Sakha Nur Sanusi; 5) Prodi Pendidikan Bahasa Inggris: Roswita Hikmatul Muhimmah; 6) Prodi PGMI: Ananda Rifat Ayuputri, Tsania Fitrotul Maulidiyah; 7) Prodi Sastra Inggris: Muhammad Rendi; 8) Prodi Sistem Informasi: Fardana Difka Dwi Cahya, Faris Ahmad Rofiq, Mochammad Abdul Faqih, Ulfah Sakinah, Uswatun Khasanah

Menguatkan maksud pergelaran Diklat ini, dosen dan mahasiswa Unipdu Jombang merumuskan tujuan Diklat Destana di Mentoro sebagai dasar kegiatan ini dapat fokus dengan hasil maksimal yang dicapai peserta. Tujuan Diklat Destana di Mentoro ini yaitu: pertama, mengedukasi masyarakat tentang resiko kebakaran dan pentingnya pencegahan. Hal ini mencakup pemahaman tentang penyebab umum kebakaran, seperti korsleting listrik, pembakaran sampah, atau kebocoran gas. Kedua, memberikan pengetahuan dan teknik-teknik pencegahan kebakaran yang efektif, seperti cara memeriksa instalasi listrik secara rutin, memastikan peralatan dapur dalam kondisi baik, dan menghindari pembakaran sampah sembarangan. Ketiga, memberikan pelatihan tentang cara menangani kebakaran jika terjadi, termasuk penggunaan alat pemadam kebakaran (APAR), teknik pemadaman awal, dan langkah-langkah evakuasi yang aman. Keempat, mengurangi risiko kebakaran dan kerugian yang mungkin timbul dari kebakaran dengan meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat. Kelima, memperkuat hubungan dengan pihak berwenang, seperti pemadam kebakaran, BPBD dan lembaga keamanan, untuk dukungan dan koordinasi yang lebih baik saat terjadi kebakaran.

Metode kegiatan untuk program ini mencakup dua pendekatan utama, yaitu seminar dan praktik. Seminar diadakan untuk memberikan pengetahuan teoretis mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan bencana lainnya, sementara sesi praktik akan memberikan kesempatan kepada peserta untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari melalui simulasi dan praktik langsung. Kombinasi metode ini bertujuan untuk memastikan pemahaman yang mendalam serta keterampilan praktis dalam menghadapi situasi kebakaran.

Hasil kegiatan dari program edukasi kebakaran dan bencana alam menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesadaran dan keterampilan masyarakat. Melalui edukasi dari BPBD Jombang, masyarakat menjadi lebih sadar akan risiko kebakaran dan bencana alam serta pentingnya tindakan pencegahan. Selain itu, warga memperoleh kemampuan praktis dalam penanggulangan kebakaran dan bencana, termasuk penggunaan alat pemadam dan teknik evakuasi. Sementara itu, edukasi dari petugas Damkar meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya kebakaran dan pencegahannya, dengan fokus pada penyebab umum kebocoran gas.

Dalam sesi praktik penanganan kebakaran yang dipandu oleh petugas Damkar, warga dilatih dalam teknik pemadaman awal dan cara evakuasi yang aman dan cepat saat terjadi kebakaran. Pelatihan ini memberikan pengalaman langsung kepada masyarakat, memastikan bahwa mereka siap menghadapi situasi kebakaran dengan keterampilan yang diperlukan untuk melindungi diri dan orang lain. Kombinasi antara edukasi dan praktik ini bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan dan respons masyarakat terhadap kebakaran serta bencana alam.***



Leave a Reply