Unipdu Jombang Perkuat Desa dengan Diseminasi Program Destana di Desa Talunkidul Sumobito Jombang

Unipdu Jombang Perkuat Desa dengan Diseminasi Program Destana di Desa Talunkidul Sumobito Jombang

LPPM Unipdu – Unipdu Jombang berkomitmen mendukung program Desa Tangguh Bencana (Destana) Pemerintah Kabupaten Jombang. Komitmen dukungan yang diimplementasikan langsung oleh mahasiswa Unipdu Jombang dalam kegiatan Kuliah Pengabdian kepada Masyarakat (KPM) Tematik mahasiswa Unipdu Jombang pada hari Ahad tanggal 4 Agustus 2024 bertempat di Dusun Balong Sono Desa Talunkidul pada pukul 08.00. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Talunkidul beserta jajaran aparat Desa Talunkidul dan warga Desa Talunkidul, terutama ibu-ibu PKK dan rumah tangga, Linmas, pemuda, pengurus RT dan RW. Diseminasi ini dengan menghadirkan narasumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang. Dalam penyampaiannya, narasumber menerapkan metode ekspositori dan simulasi, dan alam kegiatan ini mengambil kasus penanganan kebocoran gas elpiji dan simulasi cara mengevakuasi korban banjir.

Diseminasi program Desatana ini digelar dengan mengambil tema ”Peduli Ancaman Bencana, Mewujudkan Destana”. Desa tangguh bencana adalah desa yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan. Program desa tangguh bencana menjadi salah satu program utama BNPB yang mulai dilaksanakan pada tahun 2012 dan terus berkembang sampai saat ini. Salah satu upaya untuk membangun masyarakat tangguh bencana melalui pembentukan Desa/ Kelurahan Tangguh Bencana. Pelaksanaan program ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan penguatan dan pengembangan dari program-program pemperdayaan di desa yang sudah dilaksanakan oleh OPD lain. Oleh karena itu, mahasiswa KPM Tematik Unipdu Jombang kelompok 13 mengadakan diseminasi program Destana dengan fokus pada jalur evakuasi banjir.  Diseminasi ini memiliki tujuan yaitu: 1) menyadarkan dan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai risiko bencana yang dapat terjadi di desa; 2) mengurangi resiko dan dampak bencana melalui tindakan preventif dan adaptif; dan 3) mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana.

Kegiatan ini digelar dengan melibatkan dosen Unipdu Jombang dari Fakultas Ilmu Kesehatan, Ibu Wiwiek Widiatie, S.Kep.Ns., M.Kes dan dilaksanakan bersama-sama dengan mahasiswa Unipdu Jombang yang berasal dari berbagai program studi yaitu: 1) Prodi Administrasi Bisnis: Binti Mas’adah, Faikkotul Fauziah, Septian Adi R; 2 ) Prodi Ilmu Keperawatan: Lutfi Dina Qorina, Maulidin Insan Madani, Sofiya Daniyatus Sa’adah; 3) Prodi Pendidikan Agama Islam: Anes An Aisah, Ifa Facriyani Farihatut Diniah, Lailatul Mufidah, Moh. Ainur Ridlo, Muhammad, Nur Ichsan, Sapna Isabela, Siti Nur Alfin, Sulistyowati; 4) Prodi Pendidikan Bahasa Inggris: Ahmad Izzul Haqqi, Angelie Listya Raharja; 5) Prodi Pendidikan Matematika: Akmarina Lailani; 6) Prodi PGMI: Izza Fathurrahmah; 7) Prodi Sastra Inggris: Hidayatul Anggun Sari; 8) Prodi Sistem Informasi: Muhamad Ali Amiruddin, Nuruddifa Alif Maghfirin, Reginal Dariel Chandra Pandega, Salsa Puspa Afrillia.

Materi diseminasi Destana yang disampaikan oleh narasumber antara lain yaitu: pertama, Pengertian Desa Tangguh Bencana (Destana). Desa Tangguh Bencana adalah desa yang memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi risiko bencana, merencanakan dan melaksanakan tindakan mitigasi, serta tanggap dan pulih dari bencana dengan baik. Tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, mengurangi risiko, dan mempercepat pemulihan pasca bencana. Kedua, Pentingnya Destana. Ada 2 yaitu: 1) mengurangi risiko. Dengan persiapan yang matang, risiko kerusakan dan korban dapat diminimalisir; 2) meningkatkan kesiapsiagaan. Memastikan setiap individu dan komunitas siap menghadapi bencana; 3) mempercepat pemulihan. Dengan perencanaan yang baik, proses pemulihan setelah bencana akan lebih cepat dan efektif. Ketiga, Langkah-Langkah Menuju Desa Tangguh Bencana. Ada 7 langkah yaitu: 1) identifikasi risiko bencana. Analisis risiko, dilakukan dengan identifikasi jenis bencana yang mungkin terjadi di desa, seperti banjir, gempa bumi, kebakaran, dll. Pemetaan risiko bencana, dilakukan untuk mengidentifikasi wilayah yang paling rentan. Penyusunan rencana kesiapsiagaan dan mitigasi, dilakukan dengan membuat rencana darurat termasuk jalur evakuasi, titik kumpul, dan penunjukan petugas. Mitigasi bencana, dilakukan dengan mengembangkan strategi untuk mengurangi dampak bencana, seperti pembangunan infrastruktur yang tahan bencana. Pelatihan dan simulasi, dilakukan dengan mengadakan pelatihan untuk masyarakat tentang cara menghadapi bencana, penggunaan alat darurat, dan pertolongan pertama. Dilanjutkan dengan mengadakan simulasi bencana secara berkala untuk memastikan kesiapsiagaan. Pembangunan kapasitas komunitas, dilakukan dengan pembentukan tim tanggap bencana, yaitu membentuk tim relawan yang akan bertugas selama bencana. Edukasi masyarakat, dilakukan dengan mengadakan workshop dan seminar untuk meningkatkan pengetahuan tentang mitigasi dan kesiapsiagaan bencana. Koordinasi dan kerjasama, dilakukan dengan kolaborasi atau bekerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sektor swasta. Selain itu juga melakukan komunikasi dengan menyediakan saluran komunikasi yang efektif untuk koordinasi selama bencana. Pemantauan dan evaluasi, dilakukan dengan pemantauan berkala yaitu mengawasi kondisi dan kesiapsiagaan desa secara berkala. Selanjutnya, melakukan evaluasi yaitu menilai efektivitas rencana dan tindakan, serta memperbaiki kelemahan yang ada. Keempat, Peran Masyarakat dalam Destana. Partisipasi aktif: masyarakat diharapkan terlibat aktif dalam pelatihan, simulasi, dan kegiatan mitigasi. Kesiapsiagaan pribadi: setiap individu harus mengetahui langkah-langkah darurat dan memiliki kit kesiapsiagaan pribadi. Kepedulian sosial dengan mengedukasi keluarga dan tetangga mengenai pentingnya kesiapsiagaan bencana. Kelima, Sumber Daya dan Informasi. Buku panduan Destana yang berisi informasi lengkap mengenai mitigasi dan kesiapsiagaan bencana. Kontak darurat yaitu daftar kontak penting seperti nomor telepon tim tanggap bencana, pusat kesehatan, dan kantor pemerintah. Sumber daya online seperti situs web dan platform media sosial yang menyediakan informasi dan update mengenai bencana dan kesiapsiagaan. Keenam, Penutup. Komitmen untuk kesuksesan Destana memerlukan komitmen dan kerjasama dari seluruh anggota masyarakat. Tindak lanjut sebaiknya dilakukan dengan terus mengembangkan dan memperbarui rencana dan strategi berdasarkan pengalaman dan evaluasi.

Materi diseminasi diperkuat dengan simulasi atau praktik oleh narasumber. Kegiatan diseminasi dan simulasi ini digelar oleh mahasiswa dan dosen Unipdu Jombang dengan maksud untuk memberikan cara-cara penanggulangan ketika ada bencana kebocoran gas dan bagaimana cara menggunakan gas dengan aman dan benar. Selain itu, juga memberikan keterampilan cara mengevakuasi korban banjir. Simulasi ini diberikan karena di desa Talunkidul masih rawan terkena banjir, khususnya pada saat musim penghujan. Program Destana berfokus pada peningkatan kewaspadaan dan kegawatdaruratan masyarakat dalam menghadapi bencana, khususnya banjir dan kebakaran. Dengan demikian, diharapkan maysarakat desa Talunkidul dapat menjadi lebih tangguh dan siap meghadapi potensi bencana dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil dari kegiatan ini, masyarakat desa Talunkidul menjadi lebih faham, utamanya lebih waspada lagi dalam menggunakan gas pada kegiatan sehari-hari dan juga tidak lupa masyarakat menjadi lebih tahu cara mengevakuasi korban banjir. Diseminasi dan simulasi ini meningkatkan kesadaran dan keterampilan semua elemen warga Desa Talunkidul terkait Destana. Dengan diseminasi dan simulasi ini, diharapkan para peserta, mampu menangani situasi darurat dengan sigap dan benar. Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dosen dan mahasiswa Unipdu Jombang dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat di Desa Talunkidul Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang. Diseminasi ini tidak hanya menjadi media pembelajaran, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antara dosen dan mahasiswa Unipdu Jombang bersama masyarakat. ***



Leave a Reply