Unipdu Jombang Perkuat Desa dengan Sosialisasi Destana di Desa Sumobito Kecamatan Sumobito Jombang
- September 19, 2024
- Posted by: lp3m
- Category: berita
LPPM Unipdu – Unipdu Jombang mendukung penuh program Desa Tangguh Bencana (Destana) Pemerintah Kabupaten Jombang yang diimplementasikan langsung oleh mahasiswa Unipdu Jombang dalam kegiatan Kuliah Pengabdian kepada Masyarakat (KPM) di Desa Sumobito Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang. Program Destana ini disosialisasikan oleh mahasiswa Unipdu Jombang kepada guru, tenaga kependidikan, dan siswa sekolah, tepatnya sebanyak tiga kali yaitu: pertama, pada hari Rabu tanggal 17 Juli 2024, bertempat di SMA YPM Sumobito dan di SMK Khoiriyah Sumobito. Kedua, pada hari Kamis tanggal 18 Juli 2024 bertempat di SMP Khoiriyah Sumobito dan di MTs al-Huda Sumobito. Ketiga, pada hari Senin tanggal 29 Juli 2024 bertempat di SMP PGRI Sumobito. Sosialisasi ini dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Unipdu Jombang. Sosialisasi ini menguatkan bahwa Destana merupakan desa yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.
Kegiatan ini digelar dengan melibatkan dosen Unidu Jombang dari Fakultas Sains dan Teknologi, Ibu Afsah Novita Sari, S.Si., M.Si dan dilaksanakan bersama-sama dengan mahasiswa Unipdu Jombang yang berasal dari berbagai program studi yaitu: 1) Prodi Administrasi Bisnis: Afifah Oktaviani, Diana Nur Fatma, Muhammad Shaikurizal, Ni’matus Sholikah; 2) Prodi Hukum Keluarga; Aldi Setiawan; 3 ) Prodi Ilmu Keperawatan: Masruroh, Sri Wahyuni; 4) Prodi Matematika: Galuh Sri Wahyuningtyas; 5) Prodi Pendidikan Agama Islam: Aji Witanto, Cholifatul Fauziah, Dila Nur Afni Agustin, Iftin Nisa’ul Chusna, Khoirun Nisa’, Maratus Sholikha, Muhammad Khadafi Akbar, Wafiq Aqidatul Izah; 6) Prodi Pendidikan Bahasa Inggris: Nur Laili Thoyyibah; 7) Prodi Pendidikan Matematika: Nikmatul Lutfiyah; 8) Prodi PGMI: Maulaya Anjani; 8) Prodi Sistem Informasi: Ahmad Hidayatur Rafiq, Ahmad Khusnul Huda, Mohamad Imam Jauhari, Nilna Sa’idah.
Materi sosialisasi Destana yang disampaikan oleh narasumber antara lain yaitu: pertama, Pengertian Desa Tangguh Bencana (Destana). Desa Tangguh Bencana adalah desa yang memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi risiko bencana, merencanakan dan melaksanakan tindakan mitigasi, serta tanggap dan pulih dari bencana dengan baik. Tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, mengurangi risiko, dan mempercepat pemulihan pasca bencana. Kedua, Pentingnya Destana. Ada 2 yaitu: 1) mengurangi risiko. Dengan persiapan yang matang, risiko kerusakan dan korban dapat diminimalisir; 2) meningkatkan kesiapsiagaan. Memastikan setiap individu dan komunitas siap menghadapi bencana; 3) mempercepat pemulihan. Dengan perencanaan yang baik, proses pemulihan setelah bencana akan lebih cepat dan efektif. Ketiga, Langkah-Langkah Menuju Desa Tangguh Bencana. Ada 7 langkah yaitu: 1) identifikasi risiko bencana. Analisis risiko, dilakukan dengan identifikasi jenis bencana yang mungkin terjadi di desa, seperti banjir, gempa bumi, kebakaran, dll. Pemetaan risiko bencana, dilakukan untuk mengidentifikasi wilayah yang paling rentan. Penyusunan rencana kesiapsiagaan dan mitigasi, dilakukan dengan membuat rencana darurat termasuk jalur evakuasi, titik kumpul, dan penunjukan petugas. Mitigasi bencana, dilakukan dengan mengembangkan strategi untuk mengurangi dampak bencana, seperti pembangunan infrastruktur yang tahan bencana. Pelatihan dan simulasi, dilakukan dengan mengadakan pelatihan untuk masyarakat tentang cara menghadapi bencana, penggunaan alat darurat, dan pertolongan pertama. Dilanjutkan dengan mengadakan simulasi bencana secara berkala untuk memastikan kesiapsiagaan. Pembangunan kapasitas komunitas, dilakukan dengan pembentukan tim tanggap bencana, yaitu membentuk tim relawan yang akan bertugas selama bencana. Edukasi masyarakat, dilakukan dengan mengadakan workshop dan seminar untuk meningkatkan pengetahuan tentang mitigasi dan kesiapsiagaan bencana. Koordinasi dan kerjasama, dilakukan dengan kolaborasi atau bekerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sektor swasta. Selain itu juga melakukan komunikasi dengan menyediakan saluran komunikasi yang efektif untuk koordinasi selama bencana. Pemantauan dan evaluasi, dilakukan dengan pemantauan berkala yaitu mengawasi kondisi dan kesiapsiagaan desa secara berkala. Selanjutnya, melakukan evaluasi yaitu menilai efektivitas rencana dan tindakan, serta memperbaiki kelemahan yang ada. Keempat, Peran Masyarakat dalam Destana. Partisipasi aktif: masyarakat diharapkan terlibat aktif dalam pelatihan, simulasi, dan kegiatan mitigasi. Kesiapsiagaan pribadi: setiap individu harus mengetahui langkah-langkah darurat dan memiliki kit kesiapsiagaan pribadi. Kepedulian sosial dengan mengedukasi keluarga dan tetangga mengenai pentingnya kesiapsiagaan bencana. Kelima, Sumber Daya dan Informasi. Buku panduan Destana yang berisi informasi lengkap mengenai mitigasi dan kesiapsiagaan bencana. Kontak darurat yaitu daftar kontak penting seperti nomor telepon tim tanggap bencana, pusat kesehatan, dan kantor pemerintah. Sumber daya online seperti situs web dan platform media sosial yang menyediakan informasi dan update mengenai bencana dan kesiapsiagaan. Keenam, Penutup. Komitmen untuk kesuksesan Destana memerlukan komitmen dan kerjasama dari seluruh anggota masyarakat. Tindak lanjut sebaiknya dilakukan dengan terus mengembangkan dan memperbarui rencana dan strategi berdasarkan pengalaman dan evaluasi.
Hasil dari kegiatan ini, masyarakat desa Sumobito menjadi lebih faham, utamanya lebih waspada lagi dalam menggunakan gas pada kegiatan sehari-hari dan juga tidak lupa masyarakat menjadi lebih tahu cara mengevakuasi korban banjir. Sosialisasi ini meningkatkan kesadaran dan keterampilan semua elemen warga Desa Sumobito terkait Destana, dalam hal ini guru, tenaga kependidikan, dan siswa. Dengan sosialisasi dan simulasi ini, diharapkan para peserta, mampu menangani situasi darurat dengan sigap dan benar. Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dosen dan mahasiswa Unipdu Jombang dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat di Desa Sumobito Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang. Sosialisasi ini tidak hanya menjadi media pembelajaran, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antara dosen dan mahasiswa Unipdu Jombang bersama masyarakat. ***